1.
1. Jelaskan hakikat bisnis dan contoh
2.
Hakikat bisnis
adalah usaha untuk memenuhi kebutuhan manusia ( produk atau jasa ) yang
bermanfaat bagi masyarakat. Businessman (Seorang pebisnis) akan selalu melihat
adanya kebutuhan masyarakat dan kemudian mencoba untuk melayani secara baik
sehingga masyarakat menjadi puas dan senang. Dari kepuasan masyarakat itulah si
pebisnis akan mendapatkan keuntungan dan pengembangan usahanya.
3.
Contoh sederhana mengenai hal ini adalah seorang petugas
sales yang berusaha mati-matian menawarkan produknya kepada pelanggan.
6.
2. Jelaskan karakteristik profesi bisnis dan contoh
7.
Karena
etika bisnis termasuk dalam etika profesi, ada baiknya kita perlu meninjau
terlebih dahulu etika profesi itu. Ini akan ssangat membantu kita untuk
memahami apa maksudnya bisnis sebagai sebuah profesi yang etis. Sejauh mana
bisns sebagai sebuah profesi ikut menciptakan kondisi dan citra yang etis bagi
profesi bisnis ini. Namun sebelum kita menyinggung secara sekilas beberapa
prinsip etika profesi pada umumnya, ada baiknya kita tinjau terlebih dahulu
pengertian profesi itu sendiri serta beberapa ciri profesi.
Harus kita ingat dan fahami betul bahwa “Pekerjaan / Profesi” dan
“Profesional” terdapat beberapa perbedaan :
1. Profesi :
a. Mengandalkan suatu keterampilan atau
keahlian khusus.
b. Dilaksanakan sebagai suatu pekerjaan
atau kegiatan utama (purna waktu).
c. Dilaksanakan sebagai sumber utama
nafkah hidup.
d. Dilaksanakan dengan keterlibatan
pribadi yang mendalam.
10.
3. Jelaskan pergeseran paradigma dari pendekatan stock holder
ke pendekatan stake holder dan contoh
11.
4. Jelaskan tanggung jawab moral dan sosial bisnis dan contoh
Tanggung jawab
perusahaan adalah tindakandan kebijakan perusahaan dalam berinteraksi yang
didasarkan pada etika. secara umum etika dipahami sebagai aturan tentang
prinsip dan nilai moral yang mengarahkan perilaku sesorang atau kelompok
masyarakat mengenai baik atau buruk dalam pengambilan keputusan. Menurut Jones,
etika berkaitan dengan nilai-nilai internal yang merupakan bagia dari budaya perusahaan
dan membentuk keputusan yang berhubungan dengan tanggung jawab social.
Terdapat 3 pendekatan dalam pembentukan tanggung jawab social:
1. pendekatan moral yaitu tindakan yang didasrkanpada prinsip kesatuan
2. pendekatan kepentingan bersama yaitu bahwa kebijakanmoral harus didasarkan pada standar kebersamaan, kewajaran dan kebebasan yang bertanggung jawab
3. kebijakan bermanfaat adalh tanggup jawab social yang didasarkan pada nilai apa yang dilakukan perusahaan menghasilakn manfaat besar bagi pihak berkepentuingan secara adil.
1. pendekatan moral yaitu tindakan yang didasrkanpada prinsip kesatuan
2. pendekatan kepentingan bersama yaitu bahwa kebijakanmoral harus didasarkan pada standar kebersamaan, kewajaran dan kebebasan yang bertanggung jawab
3. kebijakan bermanfaat adalh tanggup jawab social yang didasarkan pada nilai apa yang dilakukan perusahaan menghasilakn manfaat besar bagi pihak berkepentuingan secara adil.
Sukses tidaknya program tanggung jawab perusahaan sangat
bergantung pada kesepakatan pihak-pihak berkepentingan. Pihak-pihak yang
berkepentingna yang terllibat dalam proses produksi tindakannya disatu sisi
dapat mendukung kinerja perusahaan tapi dissis lain dapat menjadi penggangu
karena setip pihak mempunyai criteria tanggung jawab yang berbeda ytang
disebabkan kepentingan yang berbeda pula.
Mengelola reaksi terhadap tunrtutan social
Dalam kaitan ini, para ilmuan administrasi, menejemen dan organisasi telah mengembangkan sebuah medel respon yang dapat dipilih perusahaan ketika mereka menghadapi sebuah masalah social.model – model tersebut adalah : obstruktif, defensive,akomodatif, dan proaktif.
Dalam kaitan ini, para ilmuan administrasi, menejemen dan organisasi telah mengembangkan sebuah medel respon yang dapat dipilih perusahaan ketika mereka menghadapi sebuah masalah social.model – model tersebut adalah : obstruktif, defensive,akomodatif, dan proaktif.
Model obstruktif adlah respon terhadap tuntutan masyarakat
dimana organisasi menolak tanggung jawab, menolak keabsahan dari bukti – bukti
pelanggaran, dan munculkan upaya untuk merintanggi penyelidikan.
Model defensif adalah bentuk respon teerhadap tuntutan
masyarakat dimana perusahaan mengakui kesalahan yang berkaitan dengan
ketelanjuran atau kelalaian tetapi tidak bertindak obstrutif.
Model akomodatif adalah bentuk respon terhadap masyarakat dimana
perusahaan melaksanakan atau memberi tanggung jawab social atau tindakannya
selaras denga kepentingan public
Model Proaktif adaloah respon terhadap respon terhadap permintaan social diama organisasi berbeda, melalui uoaya mempelajari tnaggung jawabnya kepada masyararakat dan mealkukan tindakan yang diperlukan tanpa tekana dari mereka.
Model Proaktif adaloah respon terhadap respon terhadap permintaan social diama organisasi berbeda, melalui uoaya mempelajari tnaggung jawabnya kepada masyararakat dan mealkukan tindakan yang diperlukan tanpa tekana dari mereka.
Sedangkan respondefensif perusahaan cenderung pada aturan yang
berlaku, sedangkan respon proaktif menggunakan konsep diskresioner sebagai
bahan pertimbangan untuk dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Budaya, social, tanggung jawab dan citra. Budaya organisasi
adalah seperangkatasumsi yamg dibangu dan dianut bersama sebagai moral
organisasi beradaptasi denag proses integrasi internal. Budaya organisasi
merupakan bauran dari elemen-elemen filosofi, nilai-nilai, norma, keyakian ,ide
dan mitos yang terintgrasi untk menentukan cara kerja dan perilaku
organisasional.
Tanggung jawab social dapat dilakukan rutin dan nonruti.
Kegiatan rutinberbentuk partisipasi pada kegiatan masyarakat secara khusus
terprogram dan dilaksanakan terus menerus, sedangka kegiatan nonrutin
dilaksanakan pada kondisi terentu yang memungkinkan perusahaan mempunyai
kemampuan dan kapasitas untuk berpartisipasi.
Etika Bisnis
Etika bisnis merupakan standard perilaku nilai-nilai moral yang
mengendalikan kebijakan bisnis. Bisnis adalah fenomena social yang
secarauniversal harus berpijak pada tata nilai yang berkembangdi masyarakat
yang mencakup:
1. peraturan peraturan yang dikembangkan oleh pemerintah atau asosiai yang berkaitan dengan jenis kegiatan bisnis atau niali yang dibangun oleh perusahaan
2. kaidah-kaidah sosio cultural yang berkembang dimasyarakat
dalam masalah kebijakan etis, organisasi akan mengalami pilihan sulit. Untuk kepentingan tsb banyak organisasi memafaatkan pendekatan normative yaitu pendekatan yanmg didasarkan pada norma dan nilai yang berkembang dimasayarakat untuk mengarahkan pengambilankeputusan. Terdapat 5 pendekatan yang relvan bagi orgaisasi.
1. Pendekatan individualisme
2. pendekatan moral
3. pendekatan manfaat
4. pendekatan keadilan
5. pendekatan sosio cultural
Dalam kegiatan pemasaran etika memicu munculnya konsep pemasaran berwawasan social. Membangun etika bisnis tindakan etis mencerminkan perilaku perusahaan dan membangu citra terdapat 3 dasar dalam membangun bisni yaitu: kesadara dan pertimbangan etis, pemikiran etis dan tindakan etis.
1. peraturan peraturan yang dikembangkan oleh pemerintah atau asosiai yang berkaitan dengan jenis kegiatan bisnis atau niali yang dibangun oleh perusahaan
2. kaidah-kaidah sosio cultural yang berkembang dimasyarakat
dalam masalah kebijakan etis, organisasi akan mengalami pilihan sulit. Untuk kepentingan tsb banyak organisasi memafaatkan pendekatan normative yaitu pendekatan yanmg didasarkan pada norma dan nilai yang berkembang dimasayarakat untuk mengarahkan pengambilankeputusan. Terdapat 5 pendekatan yang relvan bagi orgaisasi.
1. Pendekatan individualisme
2. pendekatan moral
3. pendekatan manfaat
4. pendekatan keadilan
5. pendekatan sosio cultural
Dalam kegiatan pemasaran etika memicu munculnya konsep pemasaran berwawasan social. Membangun etika bisnis tindakan etis mencerminkan perilaku perusahaan dan membangu citra terdapat 3 dasar dalam membangun bisni yaitu: kesadara dan pertimbangan etis, pemikiran etis dan tindakan etis.
12.
13.
5. Jelaskan kode etik perusahaan dan contoh
14.
Kode etik adalah sistem norma, nilai dan aturan profesional
tertulis yang secara tegas menyatakan apa yang benar dan baik, dan apa yang
tidak benar dan tidak baik bagi profesional. Kode etik menyatakan perbuatan apa
yang benar atau salah, perbuatan apa yang harus dilakukan dan apa yang harus
dihindari.
Tujuan kode etik agar profesional memberikan jasa sebaik-baiknya kepada pemakai atau nasabahnya. Adanya kode etik akan melindungi perbuatan yang tidak profesional.
Tujuan kode etik agar profesional memberikan jasa sebaik-baiknya kepada pemakai atau nasabahnya. Adanya kode etik akan melindungi perbuatan yang tidak profesional.
16.
6. Menurut covey sebuah keputusan yang baik adalah yang bisa
menyeimbangkan ke-4 kopetensi yaitu tubuh (IQ), intelektual (IQ), hati (IQ),
dan jiwa/roh (SQ) berikan penjelasan anda setuju atau tidak sertai contoh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar